Ntvnews.id, Jakarta - Kecelakaan lalu lintas di Indonesia terbilang tinggi alias masih belum kunjung menurun dengan kerugian material hingga ratusan miliar rupiah, melahirkan komunitas peduli lalu lintas yang mengupayakan berkendara cerdas.
Secara makro, Indonesia memiliki organisasi keselamatan berkendara, yakni Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) yang di dalamnya terdapat para pakar transportasi, baik akademisi hingga praktisi.
Baca Juga:
5 Fakta Kanker Ovarium Seperti yang Diderita Shella Selpi, Gejalanya Tidak Terdeteksi
Pramono: Kalau Saya Jadi Gubernur, Nonton BTS dan Coldplay jadi Lebih Gampang
Namun seiring perkembangan dinamika berkendara, khususnya lalu lintas darat, kini telah muncul wadah-wadah kecil yang berisi para praktisi ahli dalam berkendara aman (safety driving), khususnya defensive driving yang pada intinya mengajarkan teknik mengemudi untuk menjauhi potensi kecelakaan.
Teknik Defensive Driving Training sangat direkomendasikan kepada seluruh masyarakat yang aktif berkendara, baik yang dilatarbelakangi profesi maupun yang memang harus berkendara pulang pergi dari rumah ke kantor. (Dok.Istimewa)
Instruktur Defensive Driving Training (DDT) PT Davai Karya Pratama, Ade Muhammad Arbi, mengungkapkan teknik DDT sangat direkomendasikan kepada seluruh masyarakat yang aktif berkendara, baik yang dilatarbelakangi profesi maupun yang memang harus berkendara pulang pergi dari rumah ke kantor.