Ntvnews.id, Taheran - Hampir sebulan setelah Iran berjanji untuk "menghukum" Israel atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, belum ada tindakan nyata dari Iran.
Haniyeh, yang meninggal pada 31 Juli saat berada di ibu kota Iran untuk pelantikan presiden baru, Masoud Pezeshkian, meninggalnya memicu ancaman balasan dari Iran. Namun, hingga kini, serangan yang dijanjikan belum terjadi.
Minggu lalu, juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengungkapkan bahwa balasan terhadap Israel mungkin akan memerlukan waktu yang lama.
Baca Juga: Usai Kaesang, Kini Giliran Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu Viral Naik Jet Pribadi
Ini kontras dengan respons cepat Iran sebelumnya, seperti pada April lalu ketika Iran merespons serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus yang mengakibatkan kematian dua komandan militer senior Iran dalam waktu kurang dari dua minggu.
Dilansir dari Al-Arabiya, Senin, 2 September 2024, beberapa faktor dapat menjelaskan ketidakpastian Iran, dengan yang utama adalah kekhawatiran terhadap kemungkinan balasan Israel yang kuat yang bisa mempermalukan Iran dan memperluas konflik, termasuk melibatkan Amerika Serikat.
Kepemimpinan Iran, yang sangat fokus pada mempertahankan kekuasaannya, mungkin enggan memicu situasi yang bisa melemahkan kendali mereka.