Ntvnews.id, Moskow - Pemerintah Rusia mengancam akan menyesuaikan doktrin penggunaan senjata nuklir sebagai respons terhadap apa yang dianggapnya sebagai eskalasi dari pihak Barat dalam konflik Ukraina.
Dilansir dari reuters, Selasa, 3 Juli 2024, Kremlin mengklaim bahwa Barat telah "bertindak terlalu jauh" dan menegaskan bahwa Moskow akan melakukan segala upaya untuk melindungi kepentingannya.
Doktrin nuklir yang berlaku saat ini, yang dicanangkan dalam dekrit Presiden Vladimir Putin tahun 2020, mengizinkan Rusia menggunakan senjata nuklir jika menghadapi serangan nuklir dari musuh atau serangan konvensional yang mengancam eksistensi negara.
Baca Juga: Geger Ikan Paus Diduga Jadi Mata-mata Rusia Mati di Negara NATO
Beberapa analis militer Rusia yang lebih radikal dan mendesak Putin untuk menurunkan batasan penggunaan senjata nuklir agar dapat "menyadarkan" negara-negara Barat.
Pada bulan Juni lalu, Putin menyebutkan bahwa doktrin nuklir adalah "instrumen hidup" yang bisa berubah sesuai dengan dinamika global.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, dalam pernyataan yang dikutip media pemerintah, menyatakan bahwa Rusia berencana untuk mengubah doktrin nuklirnya sebagai tanggapan terhadap eskalasi Barat dalam konflik Ukraina.