Paus Ungkap Makna di Balik Arsitektur Megah Gereja Katedral Jakarta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Sep 2024, 06:25
Alber Laia
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Paus Fransiskus (kiri) didampingi Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan Romo Markus Solo Kewuta (kanan) menyampaikan pesan saat kunjungannya di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Dalam dialog dengan uskup, imam, diakon, Paus Fransiskus (kiri) didampingi Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan Romo Markus Solo Kewuta (kanan) menyampaikan pesan saat kunjungannya di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Dalam dialog dengan uskup, imam, diakon, (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus mengemukakan pendapatnya mengenai makna arsitektur bangunan Gereja Katedral Jakarta.

"Kita melihat arsitektur pintu masuk utama katedral ini dengan titik berat pada corak Maria-nya, terangkum dengan baik apa kita katakan tadi. Di pusat lengkungan yang menunjuk ke atas terdapat pilar yang di atasnya ada patung Perawan Maria," kata Paus saat menemui para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis di Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, Rabu (4/9) kemarin. 

Gereja Katedral Jakarta <b>(Instagram)</b> Gereja Katedral Jakarta (Instagram)

Baca Juga: Paus Ucapkan Hal Ini dalam Awal Sambutannya di Istana

Paus memaknai arsitektur pintu masuk bangunan Gereja Katedral Jakarta sebagai penggambaran bahwa Bunda Maria adalah teladan iman tertinggi. Menurutnya, corak Bunda Maria pada pintu masuk katedral tampil sebagai citra hubungan persaudaraan. Sosoknya juga menjadi ikon sikap bela rasa yang senantiasa mengawasi dan melindungi umat dalam suka maupun duka.

"Akhirnya Bunda Maria juga ikon bela rasa yang mengawasi dan melindungi umat Allah yang dalam suka dan duka mereka, bekerja dan berharap yang berkumpul di rumah Bapa," imbuhnya.

Kemudian, Paus mendeskripsikan makna pilar bangunan katedral yang menopang seluruh bangunan. Arsitektur ini secara simbolis menggambarkan Yesus Kristus yang sedang memikul beban.

Pilar ini, kata Paus, seolah menyampaikan pesan bahwa pada akhirnya karya dan kecerdasan manusia tidak dapat mendukung dirinya sendiri.

"Tubuhnya yang rapuh, yang diletakkan di atas pilar, di atas batu yang adalah Kristus sendiri seolah memikul beban seluruh bangunan bersamanya. Seolah-olah mau mengatakan pada akhirnya bahwa karya manusia dan kecerdasan manusia tidak dapat mendukung dirinya sendiri," ujar Paus.

Halaman
x|close