Ntvnews.id, Jakarta - Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) mengungkap penemuan artefak bersejarah yang menjadi bukti peradaban Jakarta, yang telah terkubur selama sekitar 400 tahun, hasil dari proyek Moda Raya Terpadu (MRT) fase dua. Proyek ini melintasi daerah sekitar Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

"Ekskavasi di jalur MRT menjadi langkah penting untuk penyelamatan situs arkeologi yang berharga. Kami menemukan banyak sekali bukti-bukti peradaban Jakarta di masa lampau,” kata Ketua IAAI Marsis Sutopo di Bentara Budaya Jakarta, Selasa, 25 September 2024.

“Mulai dari pipa terakota yang menandakan sistem pengelolaan air bersih pada masa kolonial, pecahan-pecahan keramik, hingga saluran air pada masa VOC," sambungnya.

Baca Juga: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Adakan Pameran dan Diskusi ‘Jakarta dari Bawah Tanah’

Kemudian, Ia menyampaikan hal tersebut pada acara pembukaan pameran "Jakarta dari Bawah Tanah," yang diadakan di Bentara Budaya Jakarta hingga 29 September 2024. Pameran ini merupakan hasil kerja sama antara MRT Jakarta, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Leiden, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

"Temuan arkeologis dari penggalian di proyek pembangunan MRT Jakarta kawasan Glodok dan Pintu Besar Selatan misalnya, yang paling banyak, bisa mengokohkan jati diri bangsa. Di abad ke-19 terdapat sistem trem dan stasiun-stasiunnya di jalur tersebut serta jejak-jejaknya terkuak dalam penggalian arkeologis," ucapnya.

Ia menyebutkan beberapa penemuan, antara lain pecahan gerabah keramik yang ditemukan pada kedalaman 2,5-3 meter, serta bata dari zaman Batavia yang terpendam di sepanjang jalur pembangunan MRT fase dua.