Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Hubungan antara guru dan murid adalah fondasi utama dalam dunia pendidikan, di mana interaksi yang positif dapat membentuk lingkungan belajar yang inspiratif dan mendukung. Dalam konteks ini, peran guru tidak hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai pembimbing dan motivator yang mampu mendorong potensi setiap murid.
Keterbukaan, empati, dan komunikasi yang baik antara guru dan murid menjadi kunci untuk menciptakan ikatan yang kuat, memungkinkan murid merasa dihargai dan termotivasi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Namun, hal tersebut sering kali tidak terjadi seperti dalam beberapa kasus berikut ini.
Ilustrasi kekerasan pada anak (Freepik)
Seorang guru inisial HM melakukan tindakan kekerasan terhadap lima siswa yang tidak mengenakan ikat pinggang di SMA Negeri 12 Bekasi. Tindakan penganiayaan tersebut terekam dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial pada bulan Februari 2020.
Insiden dimulai ketika guru tersebut menemukan lima siswa yang tidak memakai ikat pinggang. Kemudian, kelima siswa yang bernama MEA, PGP, DZ, AYA, dan WS dipukul secara sembarangan oleh HM di hadapan siswa-siswa lainnya yang juga berkumpul.
Dua orang guru yang berinisial CCS dan SY melakukan penganiayaan terhadap seorang siswa bernama MHD di SMA Shafiyyatul Amaliyah, Medan, pada bulan Oktober 2018. Saat itu, MHD mengalami penganiayaan karena terlambat tiba di sekolah.
Kedua guru itu memukul kaki MHD dengan gagang sapu ijuk dan membenturkan kepala MHD ke dinding dan mencekik lehernya menggunakan dasi. Akibatnya, kedua guru tersebut ditetapkan tersangka dalam kasus penganiayaan dan diberhentikan dari tugas mengajar.
Ilustrasi Penganiayaan atau Kekerasan pada Anak (Pixabay)