Contohnya, Hashim sebagai orang Kristen, rasanya bukan puluhan miliar lagi tapi ratusan miliar telah ia gelontorkan uangnya untuk membantu gereja-gereja dan umat yang termarjinalkan, termasuk membantu tempat ibadah dan umat-umat di luar agamanya.
Kemudian, hal-hal yang tak biasa lainnya yaitu keluarga Prabowo tidak hanya sebatas bicara soal manusia.
“Saya pernah mendampingi Bapak Hashim ke sebuah tempat perawatan orang utan. Bapak Hashim menyediakan tempat yang bagus, dokter, serta peralatan yang cukup modern untuk merawat dan memperhatikan orang-orang utan itu. Dan masih banyak lagi. Ini kan bukan hal-hal biasa, bagi seorang pengusaha umumnya” tambahnya.
Nikson mengungkapkan sejak 2015 lalu telah mendukung anak sulung dari Begawan Ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo itu.
Sebagai loyalis Prabowo, terlibat dalam politik dan menjatuhkan pilihan untuk berlabuh di Partai Gerindra, Nikson ternyata punya alasan kuat.
Pertama, cara berpikir Prabowo melihat secara utuh bangsa ini sangat luar biasa.
Ketika orang lain sibuk ribut untuk merebut sesuatu di negara ini, Prabowo sudah berpikir dan melakukan banyak hal untuk memberikan pemahaman bahwa negara kita ini sangat mahal/kaya, sangat terberkati dengan sumber daya alam dan manusianya sehingga sangat diincar pihak asing.