"Serangan itu merupakan upaya teror Israel kepada pasukan penjaga perdamaian dan masyarakat internasional. Indonesia menegaskan bahwa mereka yang teguh pada prinsip perdamaian tidak akan pernah gentar," kata Menlu.
Sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB terbesar kelima di dunia dan terbesar di UNIFIL, Indonesia, kata Menlu, akan selalu mendukung misi perdamaian PBB sesuai mandat Undang-undang Dasar 1945.
"Peacekeepers Indonesia setia dengan mandatnya dan Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk juga memastikan terjaganya mandat Dewan Keamanan dengan mengambil langkah konkret yang menjaga kredibilitas Dewan Keamanan," kata Menlu lebih lanjut.
Setelah pertemuan di Dewan Keamanan PBB tersebut, acara dilanjutkan dengan konsultasi tertutup Dewan Keamanan PBB yang saat ini sedang berlangsung, kata Menlu Retno menambahkan.