"Presiden kita juga diundang pada pertemuan di Kazan pada tanggal 23 atau 24 Oktober, tetapi kan baru pergantian pemerintahan sehingga agak sulit bagi Presiden Prabowo Subianto nantinya untuk hadir di KTT BRICS," kata Retno.
Prabowo Subianto (Istimewa)
Sebelumnya, Indonesia telah menerima ajakan untuk bergabung dengan BRICS saat KTT Ke-15 BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22-24 Agustus 2023.
Namun, keputusan untuk bergabung dengan kelompok negara-negara ekonomi berkembang ini masih tergantung pada evaluasi terkait kemanfaatan ekonomi yang dapat diperoleh.
"Karena BRICS ini adalah organisasi didirikan untuk tujuan ekonomi. Oleh karena itu, kita mencoba untuk berhitung dari sisi ekonomi dulu, apakah kemanfaatannya cukup banyak sehingga kita akan memutuskan bergabung dengan BRICS," ujar Retno.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Sidharto R. Suryodipuro, juga menegaskan bahwa Indonesia masih dalam proses kajian mengenai kemungkinan untuk bergabung dengan BRICS.