Sang Istri Ulang Tahun ke-75, Ini Ucapan Romantis dari Luhut

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2024, 10:43
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Istri dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Devi Pandjaitan Br Simatupang berulang tahun yang ke-75/Ist Istri dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Devi Pandjaitan Br Simatupang berulang tahun yang ke-75/Ist

Ntvnews.id, Jakarta - Istri dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Devi Pandjaitan Br Simatupang berulang tahun yang ke-75 pada Rabu (16/10/2024).

Ucapan penuh cinta hingga doa pun disampaikan oleh Luhut melalui akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

"Hari ini, saya beryukur pada Tuhas Yesus atas anugerahnya yang masih memberikan engkau kesehataan sampai usia 75 tahun ini. Selamat ulang tahun istriku, Devi Pandjaitan Br Simatupang," ucap Luhut dalam unggahannya.

"Saya bersyukur engkau terlahir ke dunia untuk membersamai setiap langkah ini dalam pengabdian tulus untuk bangsa dan negara. Terima kasih karena telah menjadi sebab terbaik di balik setiap pencapaian dan cita-cita yang kita niatkan bersama-sama," sambungnya.

Baca juga: Ditjen Imigrasi Dukung Rencana Luhut Bentuk Family Office Buat Tampung Uang Crazy Rich Asing

Dalam unggahannya, Luhut juga menceritakan awal mula bertemu dengan sang istri di salah satu gereja di Bandung.

"Sejak pertama kali melihatnya dari bangku salah satu gereja di Bandung, saya hanya punya satu keinginan yakni menjadi pendamping hidupnya. Niat baik itu menjadi doa yang selalu saya syukuri sampai detik ini," ungkap Luhut.

Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan meski perbedaan karakter dan latar belakang. Namun dapat mempersatukan mereka berdua dalam satu tujuan.

"Seperti belahan jiwa yang saling bertaut karena kesamaan pandangan hidup saling melengkapi, saling menguatkan, dan saling menjaga,"  ujarnya.

Baca juga: Luhut Yakin Prabowo Mampu Bawa Ekonomi Indonesia Maju

Selain itu, Luhut menjelaskan menjadi istri dan pendamping hidup seorang prajurit hingga kemudian menjadi pejabat publik, bukanlah hal yang mudah.

Banyak kepentingan pribadi yang dikorbankan, kesenangan sendiri yang dikesampingkan, semuanya demi kepentingan yang lebih besar lagi.

"Namun selama masa itu, saya bersaksi hanya satu kali saya mendengar ia mengeluh dan menuntut satu hal, yakni ketika saya jatuh sakit tahun lalu. Ia menuntut saya untuk mengutamakan kesembuhan diri sendiri terlebih dahulu," jelas Luhut

"Saya tahu pasti keluhan itu bukan untuk saat ini saja, tetapi untuk jangka panjang agar kami berdua masih bisa bersama-sama menikmati waktu bersama anak cucu," tandasnya.

Halaman
x|close