Hilirisasi Riset Perkuat Daya Saing Bangsa, Nilai Ekspor Capai Rp450 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2024, 18:00
Dedi
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sawit Sawit

Mendorong Keterlibatan Perguruan Tinggi

Sawit Sawit

Salah satu program penyesuaian riset dan kajian di perguruan tinggi dengan kalangan dunia usaha dan industri digagas oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui platform Kedaireka. Platform ini mendorong hilirisasi riset terapan inovasi/kreasi reka melalui kerja sama dengan dunia usaha dan industri. Program ini mengaktifkan ekosistem inovasi pentahelix yang meliputi akademisi, usaha/industri, pemerintah, komunitas, dan media.

Dalam salah satu programnya, Kedaireka menginisiasi Matchmaking Innovation Forum (MMIF) yang rutin digelar setiap tahun. Ajang ini diselenggarakan bekerja sama dengan program Kerjasama Riset dan Inovasi (KeRIs) Kementerian BUMN. Misinya adalah memfasilitasi pertemuan antara pelaku industri dan para inovator serta peneliti terbaik dari perguruan tinggi di Indonesia.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam, MMIF merupakan bagian dari Ekosistem Kedaireka yang memberi kesempatan bagi mitra industri, pemerintah, dan LSM untuk bertemu, bertukar gagasan, dan berkolaborasi secara langsung dengan perguruan tinggi. “Tujuan akhir kegiatan ini adalah untuk meningkatkan potensi kolaborasi antara pelaku industri dengan insan perguruan tinggi,” ujar Nizam.

Institut Teknologi Bandung menjadi salah satu contoh perguruan tinggi yang terlibat dalam pengembangan hilirisasi. Kampus itu memiliki lembaga khusus untuk hilirisasi riset yang nanti dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan proses pengolahan berbagai sumber daya alam Indonesia. Lembaga tersebut adalah Science Techno Park ITB di Kawasan Gedebage, Bandung. Fasilitas ini merupakan kawasan inovasi ITB untuk mendorong hilirisasi penelitian dan pengembangan kampus ke masyarakat.

Kampus ITB <b>(Google Maps)</b> Kampus ITB (Google Maps)

Guru Besar Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB Surjamanto Wonorahardjo mengatakan, Science Techno Park diproyeksikan menjadi pusat inkubasi bisnis dan pengembangan teknologi terkemuka di Indonesia. Fasilitas ini juga menyokong komersialisasi inovasi ITB dan lembaga penelitian lainnya. "Tidak hanya sekadar bangunan saja, STP ini menjadi sebuah ekosistem dan menjadi ujung tombak hilirisasi produk-produk inovasi yang dihasilkan oleh ITB," kata Surjamanto.

Semangat mendorong hilirisasi juga diperlihatkan Universitas Gadjah Mada, salah satunya melalui ajang Inventor Meet Investor (IMI). Kegiatan yang dikemas dalam talkshow, penandatanganan perjanjian kerja sama, mini expo dan networking ini menjadi bagian dari hilirisasi hasil inovasi. Pendekatan yang dilakukan adalah industry driven melalui UGM Science Techno Park sebagai unit intermediasi. Fasilitas ini nantinya juga menjadi wahana produktif berbasis riset dan inovasi yang bersinergi dengan industri dan pemerintah.

“Program Inventor Meet Investor ini akan menjadi sebuah ruang yang dapat mewujudkan kolaborasi industri dan perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi-inovasi yang berdampak pada kemajuan perekonomian Indonesia dan penguatan daya saing-daya tangguh bangsa,” kata Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerja Sama, Ignatius Susatyo Wijoyo di acara IMI pada Juni tahun lalu. 

Halaman
x|close