Ntvnews.id, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta seluruh pasukannya untuk mengantisipasi segala ancaman selama proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang. Sebab, kata dia, pelantikan presiden bukan acara kenegaraan biasa.
"Saya tekankan kegiatan ini bukan acara kenegaraan biasa, melainkan seluruh operasi kedaulatan bangsa Indonesia," ujar Jenderal Agus dalam amanatnya saat apel pengamanan pelantikan presiden di Monas, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2024.
Menurut Panglima TNI, akan ada sejumlah kepala negara sahabat ikut dalam upacara pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Minggu (20/10/2024) nanti. TNI menyiapkan pasukan pengamanan VVIP dalam acara tersebut.
"Dalam kegiatan ini akan dihadiri 36 kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat," kata dia.
Panglima TNI pun meminta seluruh jajaran TNI agar terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan semua pihak yang terlibat dalam operasi ini. Hal itu dilakukan guna mewaspadai munculnya ancaman sebelum, selama, dan sesudah operasi pengamanan pelantikan presiden.
"Koordinasi dengan seluruh satuan dan instansi terkait demi terwujudnya sinkronisasi kegiatan ini," kata dia.
Adapun operasi pengamanan ini akan dilakukan selama tiga hari, yakni pada 17-23 Oktober dan akan diikuti 24.200 personel.