Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Maskapai penerbangan internasional mengurangi jumlah penerbangan ke China akibat rendahnya permintaan.
Dilansir dari CNBC, Minggu, 27 Oktober 2024, menyebut bahwa rute penerbangan jarak jauh ke Asia, yang semakin mahal akibat penutupan wilayah udara Rusia, menjadi salah satu penyebab utama.
Sebagai contoh, Virgin Atlantic dan Scandinavian Airlines telah sepenuhnya menghentikan penerbangan ke China. Virgin Atlantic menutup seluruh layanan ke Hong Kong dan bahkan menutup kantornya di sana, mengakhiri operasi yang telah berlangsung selama 30 tahun.
Baca Juga: Geli, Seorang Pria Masturbasi di Dalam Sebuah Penerbangan Pesawat
Menurut laporan dari Skift, tujuh maskapai besar lainnya telah menghentikan penerbangan ke China dalam empat bulan terakhir.
John Grant, kepala analis di OAG, menyatakan bahwa situasi ini kemungkinan akan memburuk sebelum membaik. British Airways, misalnya, perlahan-lahan mengganti pesawat berukuran besar seperti Boeing 747 dengan jet yang lebih kecil, seperti B777 dan B787, untuk mengurangi kapasitas sambil tetap mempertahankan rute.
Penutupan wilayah udara Rusia setelah invasi ke Ukraina memaksa maskapai Eropa mengambil rute yang lebih jauh dan mahal untuk mencapai Asia. Sementara itu, maskapai China dapat terbang melalui wilayah udara Rusia tanpa pembatasan, sehingga rute mereka ke Eropa lebih cepat dan lebih murah dibandingkan maskapai Eropa.