Ntvnews.id, Jakarta - Penderitaan warga Palestina belum berakhir, kini dalam tiga minggu terakhir, Israel telah membunuh warga sipil hampir 1.000 orang. Hal ini disampaikan Juru Bicara Pertahanan Sipil Palestina Mahmoud Bassal.
Pengeboman Israel juga memaksa separuh jumlah penduduk di wilayah itu melarikan diri, sedangkan penduduk lainnya terjebak di sana tanpa pasokan air atau makanan. Lewat video di media sosial pada Minggu kemarin, Mahmoud Bassal mengatakan bahwa serangan Israel masih terus berlanjut.
Baca Juga: 4 Bandara di Vietnam Tutup Sementara Gegara Ada Badai Trami
"Lebih dari 100.000 warga Palestina di daerah Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia menderita akibat pengepungan dan pengeboman Israel, sementara separuh populasi lainnya yang berjumlah sekitar 200.000 jiwa, terpaksa mengungsi ke Kota Gaza, provinsi terdekat di utara," kata Mahmoud Bassal, Senin 28 Oktober 2024, dilansir Antara.
Korban Tewas Akibat Serangan Israel ke Gaza Palestina Terus Bertambah (ANTARA)
Menurut dia, tentara Israel membunuh siapapun yang berusaha memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terjebak di Gaza utara dan menderita kekurangan air, obat-obatan, dan makanan.
"Penjajah Israel menerapkan kebijakan pembersihan etnis di Gaza utara di tengah bungkamnya masyarakat internasional," keluh Bassal.
Dia mendesak organisasi-organisasi internasional dan kemanusiaan segera bertindak untuk menyelamatkan warga Palestina di Gaza utara.