Ntvnews.id, Jakarta - Ribuan santri dari sejumlah daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkumpul di Markas Polda DIY, Sleman, Yogyakarta, pada Selasa, untuk mendesak penyelesaian kasus penusukan dua santri Ponpes al-Munawwir Krapyak Yogyakarta yang terjadi pada Rabu (23/10).
Para peserta aksi terdiri dari santri pondok pesantren, jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, PW Ansor DIY, Muslimat, Fatayat, serta IPNU-IPPNU. Mereka mulai tiba sekitar pukul 09.00 WIB dengan menggunakan sepeda motor dan bus.
"Kami mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap semua pelaku, memprosesnya secara hukum, dan menyeretnya ke pengadilan guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," ujar koordinator aksi Abdul Muiz saat menyampaikan orasinya di halaman Mapolda DIY.
Di samping itu, Muiz juga mengusulkan agar Perda DIY terkait pengendalian, pengawasan minuman beralkohol, serta pelarangan minuman oplosan segera dikaji ulang dan diperbarui.
"Agar lebih efektif dalam mencegah tindak kriminal yang disebabkan oleh konsumsi miras," ungkap Ketua PW Ansor DIY tersebut.
Di hadapan massa aksi, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyatakan dirinya bertanggung jawab penuh atas penyelesaian kasus tersebut.
"Kejadian kemarin sungguh mengagetkan kami, dan yang pertama saya menyampaikan rasa simpati dan perasaan menyesal atas peristiwa itu dan saya menyatakan tanggung jawab atas peristiwa tersebut," tutur Suwondo.