Menurut Sukamta, Indonesia perlu terus memperluas kerjasama internasional dan meningkatkan perannya di forum-forum ekonomi dunia. Bergabung dengan BRICS akan memberikan peluang besar, namun Indonesia juga harus menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan mitra-mitra tradisionalnya seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.
“Ini penting agar kita bisa memaksimalkan manfaat dari berbagai kerjasama yang ada,” jelasnya.
Dia juga menyoroti beberapa peluang yang dapat diperoleh Indonesia jika bergabung dengan BRICS, termasuk peningkatan investasi asing, terutama dari negara-negara seperti China dan India.
“Ini juga membuka jalan untuk transfer teknologi dan inovasi yang bisa mendukung pembangunan infrastruktur dan industri dalam negeri,” kata Sukamta.
BRICS dianggap mewakili pasar ekonomi global yang berkembang pesat. Dengan bergabung, Indonesia akan mendapatkan akses ke pasar-pasar non-tradisional seperti Brasil, Rusia, dan Afrika Selatan.
Baca Juga: KTT BRICS 2024, Putin Tantang AS dan Barat
“Diversifikasi ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada pasar Barat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujarnya.