Ntvnews.id, Jakarta - Baru-baru ini, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) kembali mengadakan acara Silaturahmi Kebangsaan dengan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kali ini pasangan calon nomor urut 2 Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana. Seminar berlangsung di kantor Sekretariat Perhimpunan INTI, Mega Glodok Kemayoran Jakarta, dipandu oleh moderator Esthy Lawrence.
Ketua Perhimpunan INTI DKI Jakarta I Wayan Suparmin mewakili Ketua Umum Perhimpunan INTI Teddy Sugianto dan selaku tuan rumah penyelenggaraan seminar menyampaikan tujuan diadakannya acara silaturahmi ini selain untuk mensukseskan pesta demokrasi pilkada DKI Jakarta, juga agar segenap keluarga besar INTI dapat mengenal langsung dan mendengarkan visi misi serta program kerja dari tiap pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Diketahui sebelumnya, Perhimpunan INTI juga telah mengadakan Silaturahmi Kebangsaan dengan pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno pada 12 Oktober lalu di Sun City Restaurant Mangga Besar, dan pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono pada 24 Oktober, namun hanya dihadiri oleh Cagub Ridwan Kamil.
Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana saat memberikan keterangan (DOKUMENTASI)
Hadir dalam acara Ketua Umum INTI Teddy Sugianto didamping Sekjen Candra Jap, Bendahara Umum Esty Lawrence, serta para Wakil Ketua Umum yaitu Kendro Setiawan, Ketua PINTI Pusat (Perempuan INTI) dokter Metta Agustina, Dewan Pakar INTI yaitu Anda Hakim Tokoh Abraham Rudy Hartono. Pendiri INTI Nancy Wijaya yang juga Pembina PINTI, Dewan Pakar Irjen Pol(Purn) Ricky Wakano dan jajaran pengurus lainnya melalui keterangan tertulis kepada NTVnews.id.
Dharma Pongrekun calon gubernur DKI Jakarta, memperkenalkan konsep ekonomi “Getuk Tular Adab”, dimana konsep ini digadang menjadi solusi baru bagi tantangan ekonomi di ibu kota. "Sistem ekonomi ini berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat Jakarta. Hal ini diharapkan dapat diwariskan hingga generasi mendatang," ujar Dharma Pongrekun.
Menurut Dharma, sistem “Getuk Tular Adab” mengedepankan pendekatan ekonomi yang inklusif, di mana warga Jakarta akan dapat memperoleh penghasilan hanya dari rumah. Sehingga memberikan rasa aman bagi warga, terutama terkait biaya hidup yang tinggi.