Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menegaskan bahwa efisiensi anggaran sebesar Rp200,2 miliar di instansinya tidak akan berdampak pada kelangsungan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Meskipun terjadi pengurangan anggaran, program yang memberikan makan bergizi bagi masyarakat tersebut tetap berjalan dengan lancar.

"Tidak ada hubungannya dengan program Makan Bergizi Gratis, karena anggaran itu (efisiensi) terkait pengadaan lahan yang bisa diatasi dengan pinjam-pakai," kata dia.

Dadan menjelaskan bahwa efisiensi anggaran yang terjadi lebih berfokus pada pengadaan lahan untuk SPPG. Ke depan, pengadaan lahan tersebut akan diatasi dengan sistem pinjam-pakai dari pemerintah daerah, kementerian lain, TNI, Polri, BUMN, maupun lembaga lainnya.

Lahan tersebut sangat vital untuk mendukung tiga aktivitas utama dalam program MBG, yaitu memasak, tempat pertemuan antara produsen dan apoteker, serta kegiatan konsultasi gizi. Meski ada penyesuaian anggaran, keberlanjutan program MBG tetap terjaga.

Ketua Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Dadan juga menegaskan bahwa penambahan anggaran untuk program MBG akan dipercepat pada tahun 2025. Hal ini terkait dengan target Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar cakupan program ini meningkat signifikan.

Dari target awal 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat, pada 2025 program ini diharapkan dapat menjangkau hingga 82,9 juta orang.