Trump Telpon Putin, Minta Hal Tak Terduga Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2024, 06:36
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump. (Anadolu)

Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan, menyatakan bahwa Gedung Putih ingin memperkuat posisi Ukraina di medan perang untuk meningkatkan posisi mereka di meja perundingan. Bantuan ini mencakup penggunaan sisa dana senilai USD 6 miliar untuk Ukraina.

Kremlin memberikan respons positif atas kemenangan Trump. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut sinyal dari Trump sebagai positif karena ia berbicara mengenai perdamaian, bukan konfrontasi.

Baca Juga: Putin Ucapkan Selamat, Donald Trump Berikan Respons Tak Terduga!

Selama kampanyenya, Trump berjanji untuk segera mengakhiri perang di Ukraina meski tidak merinci caranya. Ia dan sekutunya mengkritik pendanaan AS untuk Ukraina, dengan insinuasi bahwa hal tersebut memperkuat hubungan korup yang pro-perang antara perusahaan pertahanan dan para pendukung kebijakan tersebut.

Donald Trump Jr., putra tertua Trump, membagikan klip di Instagram yang memperlihatkan Zelensky berdiri di samping Trump, dengan keterangan “Anda tinggal 38 hari lagi dari kehilangan tunjangan Anda.”

Untuk mencapai kesepakatan cepat, kemungkinan Ukraina harus menyerahkan sebagian wilayah di selatan dan timur yang telah dikuasai Rusia. Mantan penasihat Trump, Bryan Lanza, menyatakan bahwa Ukraina harus merelakan Krimea, yang diduduki Rusia sejak 2014, demi mengutamakan perdamaian dan menghentikan pertumpahan darah. Namun, tim transisi Trump menegaskan bahwa komentar Lanza tidak mewakili sikap resmi Trump.

Sekutu Eropa dan pemasok senjata seperti Inggris dan Prancis dikabarkan khawatir dengan kemungkinan langkah sepihak dari Trump. Zelensky menegaskan bahwa menyerahkan wilayah hanya akan membuat Rusia semakin berani dan mendorong lebih banyak agresi. Trump dilaporkan sempat menyinggung isu wilayah dalam pembicaraannya dengan Putin.

Halaman
x|close