Kemenag: Makan Bergizi Gratis Bisa Dimulai dari Madrasah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2024, 23:05
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Arsip - Peserta didik di Jakarta bersiap menyantap hidangan makan siang dalam uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (9/9/2024). Program MBG dijadwalkan dimulai pada tahun 2025. ANTARA Arsip - Peserta didik di Jakarta bersiap menyantap hidangan makan siang dalam uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (9/9/2024). Program MBG dijadwalkan dimulai pada tahun 2025. ANTARA

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Agama mengajukan agar program makan bergizi gratis di madrasah dapat memanfaatkan dapur yang ada di lembaga pendidikan Islam tersebut, terutama di madrasah yang memiliki asrama.

"Kami mengusulkan agar untuk madrasah yang memiliki asrama, pelaksanaan program ini bisa dilaksanakan di dapur asrama," kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Sidik Sisdiyanto, dilansir dari Antara, Rabu, 13 November 2024.

Sidik menyatakan. rapat koordinasi persiapan telah diadakan bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait, seperti Bappenas, Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag, Badan Gizi Nasional, dan Badan Pangan Nasional.

Pelaksanaan program ini sepenuhnya berada di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional. Kemenag saat ini sedang mengumpulkan data mengenai madrasah berasrama dan madrasah reguler, mengingat mayoritas madrasah yang berada di bawah binaan Kementerian Agama adalah madrasah swasta.

Dari total 87.000 madrasah di Indonesia, sekitar 95 persen merupakan madrasah swasta, sementara madrasah negeri hanya sekitar 4.000 unit.

"Saat ini, kami tengah mendata madrasah berasrama dan reguler. Sebanyak 10.587.338 siswa dari madrasah di seluruh Indonesia akan menjadi penerima manfaat program makan bergizi gratis ini," ujar Sidik.

Selain madrasah, pesantren juga akan ikut berpartisipasi dalam mendukung keberhasilan program makan bergizi gratis. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Basnang Said, menjelaskan bahwa program ini penting untuk mencegah kekurangan gizi dan stunting di kalangan santri.

Halaman
x|close