Kemenko PMK: Transformasi Sosial-Budaya Penting Untuk Wujudkan Indonesia Emas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Nov 2024, 11:42
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Warsito (kiri) dalam acara Forum Diskusi Penguatan Karakter Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Rabu (13/11/2024). (ANTARA) Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Warsito (kiri) dalam acara Forum Diskusi Penguatan Karakter Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Rabu (13/11/2024). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menegaskan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, transformasi sosial dan budaya melalui penguatan karakter bangsa sangatlah penting.

"Pembangunan manusia di Indonesia tidak hanya memerlukan infrastruktur, tetapi juga penguatan karakter. Hal ini penting agar seluruh SDM Indonesia memiliki identitas kuat yang membedakan dengan negara lain,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Warsito, dikutip dari Antara, Jumat, 15 November 2024.

Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak untuk membentuk karakter bangsa yang tangguh dan kompetitif.

Forum diskusi yang digelar tersebut dinilai penting untuk merumuskan elemen-elemen utama yang akan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan dan program kerja. Kemenko PMK, sesuai dengan tugasnya, akan mengkoordinasikan semua pemangku kepentingan dalam upaya penguatan karakter dan identitas bangsa.

Baca juga: IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Lesu Dekati Rp16.000 per Dolar AS

Forum yang diadakan oleh Kemenko PMK juga menjadi ajang untuk menyebarluaskan hasil Indeks Capaian Revolusi Mental tahun 2023, yang disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Ateng Hartono.

Dalam sesi diskusi, sejumlah perwakilan dari berbagai pihak, termasuk dari Kota Palu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan komunitas Hong yang fokus pada pelestarian permainan tradisional, mendorong Kemenko PMK agar bisa merumuskan kebijakan yang memperkuat karakter bangsa. Kebijakan tersebut diharapkan dapat dijadikan pedoman di tingkat pusat hingga daerah.

Halaman
x|close