Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memantau dan memastikan kondisi BPJS Kesehatan tetap stabil.
Diskusi ini terkait potensi kenaikan iuran BPJS Kesehatan, yang telah menjadi perhatian publik.
"Karena sebenarnya kita sudah melakukan simulasi itu sejak 2022, pada saat kita naikkan tarif ke rumah sakit. Angka itu udah ada. Dan angka itu setiap tahun kita review perkembangannya. Jadi kita tahu kondisinya sampai di mana kira-kira BPJS akan tahan," ujarnya dilansir Antara.
Baca Juga: Diduga Menipu, Korban Rugi Miliaran Rupiah Akibat Penutupan Superstar Fitness
Budi menegaskan, berbagai upaya dilakukan untuk memastikan BPJS Kesehatan tetap dalam kondisi baik, termasuk mengevaluasi apakah pembayaran ke rumah sakit sesuai dengan ketentuan. Pasalnya, beberapa rumah sakit diduga melakukan klaim berlebihan atau memalsukan biaya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ketika ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/11/2024). (Dok.Antara)
"Sekarang tinggal kita lihat apakah angka perencanaan kita dan realisasinya itu dekat atau enggak. Dan kalau ternyata ada selisih jauh itu seperti apa," ucapnya.
Ketika ditanya tentang langkah-langkah untuk menutup defisit yang mencapai Rp20 triliun, Budi menyarankan agar lebih bijak dalam menggunakan istilah 'defisit'. Menurutnya, BPJS Kesehatan masih memiliki cadangan dana yang cukup besar.