Selain meraih ilmu, Huang juga menemukan cinta sejatinya di kampus tersebut. Lori Milis, istrinya, adalah satu-satunya mahasiswi teknik elektro di universitas tersebut pada saat itu. Kini, mereka telah menikah lebih dari 30 tahun.
Jensen Huang (Nvidia)
Setelah lulus, Huang melanjutkan pendidikan ke Stanford University dan meraih gelar Master di bidang teknik elektrik. Di sana, ia mendalami teknologi komputer dan semikonduktor, yang kelak menjadi dasar dari kesuksesannya mendirikan NVIDIA.
Pada 1993, bersama dua rekannya, Chris Malachowsky dan Curtis Priem, Huang mendirikan NVIDIA. Awalnya, perusahaan ini berfokus pada pembuatan chip grafis untuk komputer pribadi dan video game.
Titik balik terjadi pada 1997, ketika NVIDIA merilis RIVA TNT, GPU pertama mereka yang berhasil menjadi inovasi besar dalam dunia komputasi grafis. Produk ini membawa NVIDIA ke panggung global dan membuka jalan untuk pengembangan teknologi yang lebih canggih.
Di bawah kepemimpinan Jensen Huang, NVIDIA tidak hanya berfokus pada grafis. Pada 2012, NVIDIA mulai mengembangkan chip yang dapat digunakan untuk pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.
GPU buatan NVIDIA kini menjadi komponen utama dalam pusat data, cloud computing, dan proyek AI besar-besaran. Produk NVIDIA digunakan oleh raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, dan Amazon untuk menjalankan sistem berbasis AI, termasuk chatbot, analitik data, dan pengolahan gambar.
Hingga kini, NVIDIA terus memimpin inovasi teknologi global. Berkat visi Jensen Huang, perusahaan ini telah menjadi pionir dalam pengembangan GPU dan teknologi AI, yang mengubah cara dunia memanfaatkan teknologi komputasi.