“Kami sangat menghargai dukungan dari Badan Perdagangan dan Pembangunan AS dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia, termasuk di sektor smart city. Upaya meningkatkan konektivitas dan akses teknologi informasi adalah faktor utama untuk keberhasilan transformasi ini,” lanjut Meutya.
Kerja sama ini juga mencakup riset bersama yang bertujuan memperkuat keamanan siber dan mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Baca juga: Wamen Komdigi Angga: Indonesia Kekurangan Talenta Digital
Meutya menekankan pentingnya penerapan AI secara bertanggung jawab dan inklusif di Indonesia, yang selaras dengan prinsip keberlanjutan dan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
"Melalui kemitraan ini, kami ingin memastikan bahwa AI tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan," tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Meutya Hafid didampingi oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, dan Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Ismail.
Di sisi lain, Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, hadir bersama Konselor Urusan Komersial Kedutaan Besar AS di Jakarta, Eric Hsu, Penasihat Kebijakan Senior Departemen Perdagangan AS, Susannah Marshall, serta Pejabat Komersial Kedutaan Besar AS, Christopher Feather.