Menurut Widiyanti, sektor pariwisata merupakan salah satu andalan utama ekonomi Indonesia dan menjadi kontributor signifikan terhadap capaian investasi nasional pada tahun 2023.
Widiyanti mengajak investor untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan sepuluh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menjadi fokus pengembangan sektor pariwisata.
DPSP dan KEK ini merupakan lokasi strategis yang mencerminkan potensi terbaik Indonesia. Wilayah tersebut tengah diprioritaskan untuk pengembangan infrastruktur, acara, dan promosi guna mendukung sektor pariwisata, perhotelan, serta industri terkait lainnya.
“Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya terbuka untuk bisnis, tetapi juga siap berkolaborasi dengan investor untuk membangun masa depan yang lebih sejahtera,” jelasnya.
Widiyanti juga menekankan bahwa Indonesia telah menciptakan iklim investasi yang kompetitif di tingkat global, terbukti dengan peringkat kredit BBB+ yang mencerminkan stabilitas makroekonomi dan kepercayaan dunia terhadap sistem keuangan Indonesia.
Pemerintah mendukung investasi melalui berbagai kebijakan, termasuk pendekatan berbasis risiko dan penerapan sistem perizinan terpadu secara daring (OSS).
“Ke depan, saya berharap dapat menjalin Nota Kesepahaman (MoU) antara Etihad Airways dan Kementerian Pariwisata untuk memperkuat kerja sama dalam mempromosikan pariwisata Indonesia,” tutup Widiyanti.