Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Agama Islam Prancis (CFCM) menyambut baik rencana Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepala pertahanan Yoav Gallant.
FCM mengatakan situasi di Jalur Gaza yang disertai dengan pernyataan eksplisit dari para menteri dan pejabat Israel "yang secara terang-terangan menyatakan niat genosida mereka, menggambarkan eskalasi tragis dalam kebiadaban dan impunitas."
Baca Juga: Imigran di AS Bersiap Hadapi Ancaman Deportasi Massal yang Dilakukan Donald Trump
Untuk itu, surat perintah penangkapan ICC bagi Netanyahu dan Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan "seperti secercah harapan," demikian pernyataan CFCM pada Sabtu, 23 November 2024.
Benjamin Netanyahu (The Arab News)
"Janji keadilan dan perdamaian yang rapuh di tengah kegelapan yang dipaksakan kepada Gaza," tambah lembaga tersebut, dilansir dari Antara, Senin 25 November 2024.
Organisasi nirlaba itu juga mengkritik media dan politik Prancis karena mereka terus membela Netanyahu "dengan segala cara, bahkan jika itu berarti mengorbankan apa saja yang tersisa dari hukum internasional."
ICC dalam sebuah langkah penting pada Kamis 21 November 2024. mengumumkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Benjamin Netanyahu dan Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.