Ntvnews.id, Tel Aviv - Mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, menyebut bahwa militer Israel telah melakukan kejahatan perang dan tindakan "pembersihan etnis" di wilayah Jalur Gaza. Pernyataan ini menuai reaksi keras dari pemerintah dan sejumlah politisi Israel.
Dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 3 Desember 2024, Yaalon menyampaikan dalam wawancara dengan media lokal bahwa kelompok garis keras dalam kabinet sayap kanan pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang berusaha mengusir warga Palestina dari wilayah utara Jalur Gaza dan ingin membangun kembali permukiman Yahudi di sana.
"Saya harus memperingatkan tentang apa yang terjadi di sana dan apa yang sedang disembunyikan dari kita. Pada akhirnya, kejahatan perang sedang dilakukan," ujarnya dalam wawancara dengan stasiun televisi Kan.
Baca Juga: Tragedi di Beit Lahia Gaza, 25 Warga Tewas Akibat Serangan Udara Israel
Ia juga menyatakan dalam wawancara dengan Democrat TV, bahwa jalur yang ditempuh saat ini adalah penaklukan, aneksasi, dan pembersihan etnis. Menjelaskan lebih lanjut, Yaalon mengatakan:
"Tidak ada lagi Beit Lahiya, tidak ada lagi Beit Hanoun. Militer telah melakukan intervensi di Jabalia, dan kenyataannya tanah itu telah dibersihkan dari orang-orang Arab."
Wilayah utara Jalur Gaza, termasuk daerah-daerah yang disebut Yaalon, telah menjadi target serangan militer Israel sejak 6 Oktober. Pemerintah Israel menyatakan serangan ini bertujuan mencegah militan Hamas berkumpul kembali.