Profil Aipda Nikson Pangaribuan, Polisi yang Bunuh Ibu Kandung Pakai Gas di Bogor

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2024, 12:26
Dedi
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Aipda Nikson Pangaribuan Aipda Nikson Pangaribuan (Istimewa)

Ntvnews.id, Bogor - Seorang anggota polisi, Aipda Nikson Pangaribuan mengakhiri hidup ibunya, Herlina Sianipar (61), dengan menggunakan tabung gas elpiji di Bogor pada Minggu, 1 Desember 2024. Peristiwa tragis tersebut terjadi di warung milik korban di Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Aipda Nikson Pangaribuan, yang kini berusia 41 tahun, adalah seorang anggota kepolisian aktif. “Anggota Polres Metro Bekasi,” ungkap Kabid Propam Polda Metro Jaya, Kombes Bambang Satriawan. Saat ini, Nikson sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya.

Sebelum melakukan pembunuhan terhadap ibunya, Aipda Nikson diketahui sempat terlibat cekcok dengan korban. Kemudian, Aipda Nikson membunuh ibunya di dalam warung dengan cara menganiaya menggunakan tabung gas.

“Dia (Aipda Nikson) pulang ke sini karena tinggal bersama orang tuanya. Ada sedikit cekcok, sehingga orang tuanya menjadi korban penganiayaan,” ujar Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Dipukul Pakai Tabung Gas 3 Kg

Ilustrasi Kekerasan Seksual <b>(FreePIk)</b> Ilustrasi Kekerasan Seksual (FreePIk)

Menurut keterangan saksi yang hendak membeli di warung Amung milik Herlina, sekitar pukul 21.30 WIB, ia melihat terjadinya cekcok antara anak dan ibu tersebut. Tiba-tiba, Herlina yang sedang melayani pembeli didorong oleh Aipda Nikson hingga jatuh.

Setelah itu, Aipda Nikson mengambil tabung gas 3 kilogram dan memukulkan tabung tersebut ke tubuh ibunya sebanyak tiga kali. Setelah melakukan perbuatan itu, Aipda Nikson melarikan diri dengan menggunakan mobil bak terbuka.

“Melihat kejadian tersebut, saksi langsung melarikan diri karena takut. Kemudian, saksi memberitahukan temannya dan menghubungi ambulans untuk membawa korban ke RS Kenari. Setibanya di RS, korban dinyatakan meninggal,” kata Kapolsek Cileungsi, Kompol Wahyu Maduransyah Putra.

Halaman
x|close