Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melaporkan wabah infeksi salmonella yang dikaitkan dengan mentimun terkontaminasi. Temuan ini memicu perhatian serius terhadap keamanan pangan di Amerika Serikat.
Timun (Pixabay/ PublicDomainPictures)
Infeksi salmonella adalah penyakit bakteri yang menyerang saluran usus. Gejalanya meliputi diare, demam, dan kram perut.
Penyakit ini umumnya ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala biasanya muncul 6 jam hingga 6 hari setelah terpapar.
Meski sebagian besar kasus sembuh dalam waktu seminggu tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menjadi serius, terutama bagi anak-anak, orang lanjut usia (65 tahun ke atas), dan ndividu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
CDC melaporkan bahwa wabah ini terkait dengan mentimun yang ditanam oleh Agrotato, S.A. de C.V. di Sonora, Meksiko. Produk ini juga didistribusikan oleh SunFed Produce, LLC. Mentimun tersebut dijual antara 12 Oktober hingga 26 November 2024, di 19 negara bagian AS.
Mengutip dari Antara, data terbaru menyebutkan bahwa 68 orang jatuh sakit, 18 orang dirawat di rumah sakit, dan tidak ada kematian yang dilaporkan .
Timun (Pixabay/ PhotoMIX-Company)
Pada 27 November 2024, SunFed Produce, LLC secara sukarela menarik mentimun tersebut dari peredaran. Meski produk yang ditarik tidak lagi dijual, masyarakat tetap diimbau untuk memeriksa persediaan mereka.