Ntvnews.id, Seoul - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, memutuskan untuk mencabut darurat militer yang sempat diberlakukannya beberapa jam sebelumnya. Langkah ini diambil setelah parlemen dengan tegas menolak upayanya untuk melarang aktivitas politik dan memberlakukan sensor terhadap media.
Dilansir dari Yonhap, Rabu, 4 Desember 2024, Darurat militer diumumkan oleh Yoon pada Selasa malam waktu setempat dengan dalih menghadapi "kekuatan anti-negara" di antara lawan politiknya.
Namun, keputusan tersebut menuai kecaman keras dari parlemen, menciptakan salah satu krisis politik terbesar di Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir. Pada Rabu pagi, kabinet akhirnya menyetujui pencabutan darurat militer.
Baca Juga: 6 Jam Korea Selatan Umumkan Darurat Militer
Situasi ini memicu perayaan di luar gedung parlemen. Para pengunjuk rasa bersorak, bertepuk tangan, dan mengungkapkan rasa lega mereka. "Kami menang!" teriak seorang demonstran sambil memukul drum.
Sementara itu, mata uang won Korea Selatan sedikit pulih setelah pengumuman pencabutan, meskipun tetap melemah 0,8 persen terhadap dolar AS di level 1414,45.
Cho Kuk, pemimpin partai oposisi kecil, menemui para demonstran dan menegaskan bahwa perjuangan belum usai.