Aan mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang perlu diantisipasi, termasuk ruas tol Jakarta-Cikampek, rest area, dan jalur arteri.
“Di kilometer 48 hingga 70, volume kendaraan diprediksi sangat tinggi. Untuk itu, kita akan melakukan intervensi di sana,” ungkapnya. Titik lainnya adalah persimpangan sebidang dengan kereta api dan pasar tumpah yang kerap menyebabkan perlambatan lalu lintas.
Fokus Nasional
Aan menegaskan bahwa strategi ini tidak hanya berlaku di Pulau Jawa, tetapi juga di seluruh Indonesia. Dengan koordinasi yang matang antara Polri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, Irjen Aan berharap pengelolaan arus mudik dan balik Nataru tahun ini dapat berjalan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya.
“Semua ini adalah upaya kita untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama musim liburan,” tutupnya.