Motif di balik pembunuhan ini masih belum jelas, tetapi sumber menyebut adanya ancaman terhadap beberapa eksekutif UnitedHealth Group, perusahaan induk UnitedHealthcare. Walau ancaman tersebut tidak menyebutkan nama Thompson secara spesifik, jandanya, Paulette Thompson, mengonfirmasi bahwa suaminya sempat menerima ancaman.
Polisi menduga pelaku menggunakan senjata yang dilengkapi peredam suara dan bertindak dengan keterampilan yang menunjukkan kemungkinan pelatihan militer atau penegakan hukum. "Dia mampu mengatasi kerusakan senjata dengan cepat, sebuah indikasi bahwa dia sangat terlatih," kata Kepala Detektif NYPD Joe Kenny.
Video pengawasan menunjukkan pelaku melarikan diri dengan berjalan kaki sebelum beralih menggunakan sepeda listrik. Bukti penting seperti telepon genggam dan botol air ditemukan di dekat lokasi kejadian. Polisi berharap barang-barang tersebut dapat memberikan petunjuk melalui sidik jari atau DNA.
Duka dan Reaksi dari Berbagai Pihak
Kematian Thompson memicu gelombang duka dari berbagai pihak. CEO UnitedHealth Group, Andrew Witty, menyebutnya sebagai "tragedi yang mengerikan" dalam pesan video kepada karyawan.
"Brian adalah sosok luar biasa yang telah menyentuh banyak kehidupan di organisasi kami," ujarnya.
Baca Juga: Longsor di Lebak, Remaja 14 Tahun Tewas Tertimpa Material Rumah