Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Agama RI, Romo R Muhammad Syafi’i, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta agar kebijakan terkait biaya haji 2025 disusun dengan pendekatan yang lebih rasional dan efisien, namun tetap mempertahankan kualitas pelayanan.
"Presiden sangat memperhatikan kebutuhan jemaah haji, termasuk memastikan bahwa biaya haji disusun dengan cara yang rasional tanpa mengurangi kualitas layanan," ungkap Romo Syafi’i dalam pernyataannya di Jakarta pada Kamis, 5 Desember 2024.
Saat ini, keputusan mengenai biaya haji belum final. Dalam rapat yang digelar pada Rabu, 4 Desember 2024, Ketua Komisi VIII, Marwan Dasopang, meminta Kementerian Agama untuk segera mengusulkan biaya haji agar bisa dibahas bersama.
Setelah dilakukan pembahasan, baru akan ditentukan besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Baca juga: Breaking News! Pembunuhan Satu Keluarga, 3 Orang Tewas Bikin Geger Warga Kediri
Selain itu, Wamenag juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian besar terhadap kebutuhan calon jemaah haji. Salah satu langkahnya adalah dengan membangun Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi untuk meningkatkan kualitas layanan.
Menurut Romo, pembangunan Kampung Haji ini bertujuan untuk memberikan fasilitas yang lebih baik, aman, dan nyaman bagi jemaah haji dari Indonesia.
"Kawasan tersebut direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 50 hektare di Jabal Umar. Tanah seluas 50 hektare ini merupakan konsesi dari Kerajaan Arab Saudi selama 100 tahun yang diberikan kepada Indonesia," ujar Romo.
Baca juga: Doa Memohon Kelancaran Urusan dalam Kehidupan Sehari-hari
Romo juga menekankan tantangan besar dalam pengelolaan dana haji, terutama dalam menjaga keberlanjutan pembiayaan, apalagi jika kuota haji meningkat atau ada keberangkatan dua kali dalam setahun seperti yang diperkirakan pada tahun 2027.
"Kerja sama yang solid antara pemerintah, pengelola dana, dan masyarakat sangat penting agar pelayanan haji tidak hanya menjadi lebih baik, tetapi juga dapat berjalan dengan berkelanjutan," tambahnya.
(Sumber: Antara)