Ntvnews.id, Jakarta - Jalan Cipanas-Citorek yang menuju kawasan wisata Negeri di Atas Awan di Kabupaten Lebak, Banten, terputus akibat longsor yang melanda sepanjang 150 meter.
"Kami telah menerima laporan bahwa ruas jalan tersebut tengah ditangani oleh Dinas PUPR Banten dengan menggunakan alat berat," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Pratama Rizky, di Lebak, Kamis, 5 Desember 2024.
Longsor terjadi pada pagi hari ini sekitar pukul 08.00 WIB di ruas jalan Cipanas-Citorek-Warungbanten, tepatnya di Desa Sukamaju, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten.
Baca juga: Penetapan Pemenang Pilkada Jakarta Bisa Lebih Cepat dari Jadwal 9 Desember
Selain ruas Cipanas-Citorek menuju Negeri di Atas Awan, longsor juga dilaporkan terjadi di empat lokasi lain di Lebak, yaitu Jalan Desa Darmasari Bayah, Jalan Cidikit Bayah, Pasir Gobong Bayah, dan Jalan Ciseel-Muncang.
Longsor tersebut disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (2/12), dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat.
Hingga saat ini, jalan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) belum dapat dilalui oleh kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
"Kami berharap ruas jalan itu bisa dilintasi malam ini, mengingat arus lalu lintas di kawasan tersebut cukup padat," jelas Febby.
Ia juga menyebutkan bahwa longsor di jalan menuju wisata Negeri di Atas Awan di Gunung Gede diperkirakan mencapai panjang sekitar 150 meter.
Beruntung, tidak ada korban jiwa akibat longsor yang terjadi di atas tebing tersebut, meskipun hujan deras mengguyur sejak Rabu (4/12) malam hingga Kamis pagi.
"Kami mengimbau pengendara untuk menghindari melintasi kawasan TNGHS selama cuaca buruk karena rawan longsor," tambah Febby.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan, menyatakan bahwa pihaknya telah membuka akses jalan darurat untuk sementara agar kendaraan bisa melintas di ruas jalan Cipanas-Citorek-Warungbanten yang terdampak longsor.
Namun, waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalan secara permanen masih belum dapat dipastikan, karena pihaknya menunggu hasil kajian lapangan.
Arlan juga menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk memastikan jalan darurat bisa digunakan hingga perbaikan selesai.
"Kami berupaya keras agar ruas jalan yang terdampak longsor bisa segera kembali normal," ungkapnya.
(Sumber: Antara)