Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun jembatan darurat sebagai pengganti jembatan putus akibat bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jembatan darurat dibangun untuk memudahkan penyaluran bantuan dan evakuasi korban.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah menjelaskan, jembatan darurat yang akan dibangun bertipe jembatan bailey atau jembatan portable, yang berkonstruksi dari rangkaian baja. Berdasarkan catatan Pusdalops BNPB ada 10 jembatan yang putus dan akan digantikan dengan jembatan, satu di antaranya merupakan jembatan di daerah Kecamatan Simpenan Sukabumi yang putus dihantam banjir bandang pada Rabu, 4 Desember 2024.
BNPB berharap, pembangunan jembatan bailey tersebut dapat dikerjakan secepatnya. Adapun guna membangun jembatan darurat, BNPB bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat dari Batalyon Zeni Kodam III/Siliwangi, dan petugas Dinas PUPR Kabupaten Sukabumi.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan dari hasil pendataan sementara bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, dan cuaca ekstrem melanda 33 titik di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat selama dua hari, pada 3 dan 4 Desember 2024.
Bencana banjir bandang yang disertai tanah longsor ini mengakibatkan ratusan jiwa terdampak. Bahkan, satu warga dinyatakan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Gegerbitung yang hingga saat ini masih dalam pencarian. Data rekapitulasi BPBD Sukabumi menyebut bencana tanah longsor terjadi di 13 titik, banjir sembilan titik, angin kencang tujuh titik, dan pergerakan tanah di empat titik yang tersebar di 22 kecamatan.
Sementara jumlah warga yang terdampak sebanyak 103 kepala keluarga atau 243 jiwa, mengungsi sebanyak 46 kepala keluarga atau 93 jiwa, kemudian terancam sebanyak tujuh kepala keluarga atau 19 jiwa serta satu orang meninggal dunia.
Lalu, jumlah rumah yang rusak sebanyak 40 unit dengan rincian 36 unit rusak ringan, tiga rusak sedang dan satu rusak berat serta enam fasilitas umum rusak. BPBD Sukabumi mengestimasi jumlah kerugian materiil dampak bencana ini sekitar Rp 695 juta.