Ntvnews.id, Moskow - Bandara utama di Damaskus dan Aleppo menghentikan semua penerbangan mulai Minggu, hingga tanggal 18 Desember di Damaskus dan 17 Desember di Aleppo, setelah kelompok anti-rezim Suriah mengambil alih kekuasaan.
Keputusan ini tercatat dalam Notice to Airmen (NOTAM), yang berfungsi sebagai pemberitahuan mengenai informasi penting terkait perubahan kondisi, prosedur, atau potensi ancaman bagi keselamatan operasional penerbangan.
Saat ini, Syrian Air dan Cham Wings masih menjalankan penerbangan internasional dari Bandara Damaskus, sementara situasi di Bandara Latakia di bagian barat Suriah masih belum jelas.
Baca juga: KPU Kaltim: Rudy-Seno Raih 55,7 Persen, Isran Noor-Hadi 44,3 Persen
Bandara di Kota Qamishli, yang terletak di timur laut Suriah, dikelola oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin oleh kelompok Kurdi, dengan penerbangan yang terjadwal menuju Damaskus dan Beirut.
Sebelumnya pada Minggu, 8 Desember 2024, Perdana Menteri Suriah, Mohammad Ghazi al-Jalali, mengungkapkan bahwa dirinya bersama 18 menteri lainnya memutuskan untuk tetap berada di Damaskus, dan ia juga mengonfirmasi telah berkomunikasi dengan pemimpin kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham setelah mereka memasuki kota tersebut.
(Sumber: Antara)