Istana Presiden Suriah Dijarah Warga (Reuters)
Ntvnews.id, Suriah - Kediaman Presiden Suriah Bashar Al Assad di Istana Kepresidenan Al Rawda di Beirut menjadi sasaran penjarahan warga. Pada Minggu, 8 Desember 2024, kelompok bersenjata Hayat Tahrir Al Sham (HTS) berhasil menguasai Damaskus tanpa perlawanan pemerintah.
Sebelum kelompok bersenjata tersebut menguasai pusat Kota Damaskus, Bashar Al Assad telah melarikan diri menggunakan pesawat kargo menuju negara yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Sebagai wujud kegembiraan setelah 24 tahun hidup di bawah rezim otoriter, masyarakat Suriah memenuhi jalanan untuk merayakan kebebasan mereka. Namun, sejumlah orang memanfaatkan situasi tersebut dengan menjarah kediaman Assad.
Baca Juga: Kabur ke Moskow, Assad Dapat Perlindungan Suaka dari Putin
Melansir sebuah video dari Reuters, video tersebut menunjukkan sekelompok warga Suriah dengan mudah memasuki Istana Presiden. Beberapa dari mereka mengambil barang-barang seperti furnitur dan hiasan istana.
Istana Presiden Suriah Dijarah Warga (Al Jazeera)
Sebagian lainnya hanya berfoto dan mengamati kemegahan tempat tinggal keluarga Assad. Dalam video lain, terlihat anak-anak berlarian di ruangan besar, sementara orang dewasa membawa koper besar melintasi lantai yang dihiasi berbagai ornamen.
Baca Juga: Warga Suriah Berbondong-bondong Pulang Usai Rezim Presiden Assad Runtuh
Beberapa warga juga terlihat membawa kursi mewah dari dalam istana. Di beberapa ruangan, lemari-lemari diacak-acak, dan berbagai barang terlihat berserakan di lantai. Penjarahan tidak hanya terjadi di Istana Al Rawda. Istana Assad lainnya, Muhajreen, juga menjadi target warga.
Video lain menunjukkan pria dan wanita berjalan di atas lantai marmer putih istana, melewati pintu-pintu kayu yang tinggi. Beberapa di antaranya terlihat membawa vas.
Rezim Bashar Al Assad, yang telah berkuasa selama puluhan tahun, berhasil digulingkan oleh kelompok pemberontak Suriah. Selama 13 tahun terakhir, perang saudara di Suriah terjadi, dengan Assad mendapatkan dukungan dari Rusia dan Iran untuk menghadapi oposisi.
Istana Presiden Suriah Dijarah Warga (Reuters)
Namun, situasi berubah drastis dalam dua pekan terakhir ketika HTS bersama kelompok bersenjata lainnya berhasil merebut beberapa provinsi yang dikuasai pemerintah, termasuk Idlib dan Aleppo.
Perkembangan pesat yang dicapai kelompok oposisi ini mengejutkan dunia internasional, terutama karena rezim Assad didukung oleh Rusia dan Iran. Sementara Kemenlu Rusia menyatakan bahwa Presiden Bashar Al Assad telah memutuskan untuk mengundurkan diri.
Keputusan ini diambil setelah negosiasi dengan pihak-pihak yang terlibat konflik di Suriah. Assad juga telah meminta pemerintahan di bawahnya untuk memastikan transisi kekuasaan berlangsung secara damai.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
