Israel dan Hamas Hampir Capai 'Kesepakatan Kecil' Gencatan Senjata di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Des 2024, 18:42
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Israel dan Hamas dilaporkan hampir mencapai kesepakatan Israel dan Hamas dilaporkan hampir mencapai kesepakatan (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Israel dan Hamas dikabarkan mendekati kesepakatan "kecil" untuk gencatan senjata, menurut laporan dari Otoritas Penyiaran Israel pada Minggu, 8 Desember 2024, yang mengutip beberapa sumber politik.

Otoritas tersebut melaporkan bahwa kedua pihak hampir mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran selama dua bulan.

Kesepakatan ini mencakup pembebasan tahanan berdasarkan pertimbangan "kemanusiaan," termasuk lansia, perempuan, korban cedera, dan orang sakit, serta penarikan pasukan Israel dari sejumlah wilayah di Jalur Gaza, menurut sumber terkait.

Baca juga: Saksi Ceritakan Kondisi Striker West Ham, Michail Antonio Usai Terlibat Kecelakaan Horor

Hingga kini, Hamas maupun negara-negara mediator seperti Mesir dan Qatar belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Wakil Ketua Khalil al-Hayya dilaporkan meninggalkan Kairo pada Minggu malam setelah melakukan pembicaraan dengan Kepala Dinas Intelijen Umum Mesir, Mayjen Hassan Rashad.

Pertemuan tersebut difokuskan pada upaya untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Delegasi Hamas menegaskan komitmennya untuk mendukung keberhasilan upaya ini dan menghentikan kekerasan yang dialami oleh rakyat Palestina.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan kepada keluarga para sandera Israel di Gaza bahwa tumbangnya rezim Bashar al-Assad di Suriah pada Minggu dapat mempermudah tercapainya kesepakatan pertukaran sandera di Gaza.

Israel memperkirakan terdapat 101 warga Israel yang saat ini ditahan di Gaza.

Upaya mediasi yang melibatkan Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas gagal setelah Netanyahu menolak menghentikan konflik yang sedang berlangsung.

Israel terus melancarkan serangan yang dianggap sebagai tindakan genosida di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 44.600 korban jiwa, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

Pada bulan November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Di sisi lain, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Jalur Gaza.

(Sumber: Antara)

x|close