Ntvnews.id, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran dan posko pengungsian di SDN 09 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu 11 Desember 2024.
Teguh tiba sekitar pukul 07.15 WIB mengenakan pakaian dinas harian (PDH) putih, didampingi oleh Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, serta jajaran Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Pemerintah Kota Jakarta Pusat.
Sesampainya di SDN 09 Kebon Kosong, Teguh memantau distribusi bantuan logistik di posko yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Baca Juga : Kondisi Kebakaran di Kemayoran Hari Ini, 15 Orang Terluka dan 1.800 Warga Terdampak
Selanjutnya, Teguh mengunjungi posko pengungsian yang dikelola oleh Dinas Sosial DKI Jakarta dan posko kesehatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Teguh berbincang dengan warga yang terdampak kebakaran.
Saat berbicara dengan para pengungsi, Teguh memperkenalkan dirinya sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dan menanyakan kabar serta kondisi mereka. Ia juga menggali informasi mengenai kebutuhan dan fasilitas yang tersedia bagi warga di posko pengungsian.
"Bagaimana kebutuhan di sini? Kabar bapak-ibu gimana?," kata Teguh di dalam tenda pengungsian.
Pada saat itu, petugas dari Dinas Sosial DKI Jakarta bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) sedang membagikan sarapan sambil memeriksa kondisi warga. Sementara itu, di posko BPBD DKI Jakarta, banyak bantuan logistik yang disalurkan, termasuk terpal dan peralatan sekolah.
Baca Juga : Penampakan Rumah Hangus Pasca Kebakaran Hebat di Kemayoran
Kebakaran yang melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12), diduga berasal dari rumah seorang pengepul rongsokan sampah plastik berinisial J.
Percikan api dengan cepat membesar dan melalap seluruh bangunan semi permanen yang ada di kawasan tersebut.
Akibat kebakaran ini, sebanyak 1.800 jiwa dari 600 Kepala Keluarga (KK) dan tujuh Rukun Tetangga (RT), yaitu RT 03, 04, 05, 06, 07, 08, dan 09 yang tergabung dalam RW 05, terpaksa terdampak. (Sumber Antara)