"PBB dan mitranya tetap melanjutkan operasi kemanusiaan selama situasi keamanan memungkinkan, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kondisi yang tidak stabil," bunyi pernyataan tersebut.
Pembatasan mobilitas, termasuk jam malam, menjadi hambatan dalam pendistribusian barang dan layanan kepada masyarakat.
Konflik bersenjata serta serangan udara dilaporkan terus terjadi di Damaskus, daerah sekitarnya, Dar’a, dan As-Sweida. Beberapa laporan juga menyebutkan adanya penjarahan gudang bantuan, termasuk yang dimiliki oleh badan PBB dan Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC), hingga 9 Desember, meski informasi ini masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.
Kelompok bersenjata berhasil menguasai ibu kota Damaskus pada Minggu, 8 Desember 2024.
Perdana Menteri Suriah, Mohammad Ghazi al-Jalali, menyatakan bahwa ia bersama 18 menteri lainnya memilih untuk tetap bertahan di Damaskus.
Ia juga menegaskan bahwa komunikasi sedang dilakukan dengan pemimpin kelompok militan yang telah memasuki wilayah ibu kota.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan bahwa Presiden Bashar Assad telah meninggalkan Suriah dan mengundurkan diri setelah melakukan negosiasi dengan sejumlah pihak terkait konflik yang terjadi.