Monkey Forest Ubud Tutup Sementara Pasca Pohon Tumbang Tewaskan 2 WNA

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Des 2024, 19:37
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kondisi objek wisata Monkey Forest usai kejadian pohon tumbang dampak cuaca ekstrem, di Gianyar, Bali, Rabu (11/12/2024) Kondisi objek wisata Monkey Forest usai kejadian pohon tumbang dampak cuaca ekstrem, di Gianyar, Bali, Rabu (11/12/2024) (Antara)

Ntvnews.id, Bali

 - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengonfirmasi bahwa objek wisata alam Monkey Forest di Kabupaten Gianyar ditutup sementara setelah insiden pohon tumbang yang terjadi pada Selasa, 10 Desember 2024.

“Kejadian itu sudah kami komunikasikan dengan Kadispar Gianyar lebih lanjut, untuk sementara objek wisatanya ditutup dulu,” kata Tjok Pemayun saat ditemui di Denpasar pada Rabu, 11 Desembr 2024.

Tjok Pemayun menjelaskan bahwa penutupan objek wisata ini akan berlangsung hingga kondisi di sekitar area yang terdampak pohon tumbang dinyatakan aman. Saat ini, lokasi tersebut masih dalam pengawasan pihak berwenang dengan adanya garis polisi yang membatasi akses ke area tersebut.

“Kalau bisa selesai cepat, kalau sudah oke mungkin bisa dibuka lagi, saat ini badan pengelola sudah memetakan (pohon), apalagi sebelumnya lama musim keringnya, sekarang ditambah musim pancaroba, hujan,” tambahnya.

Meskipun penutupan tersebut berlaku sementara, Tjok Pemayun belum bisa memastikan kapan tepatnya Monkey Forest akan dibuka kembali. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya masih memantau perkembangan situasi, terutama menjelang periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

“Dispar Bali belum dapat memastikan kapan objek wisata alam ini akan dibuka. Kami masih ingin melihat perkembangan situasi, termasuk saat momen Natal dan Tahun Baru nanti,” ujarnya.

Baca juga: Polisi Periksa Kasus Penganiayaan Siswa SMA oleh Kakak Kelas di Kebayoran Baru Jaksel

Lebih lanjut, Tjok Pemayun menyampaikan bahwa pengelola objek wisata telah melakukan pemetaan pohon sebagai langkah mitigasi bencana. Upaya ini dilakukan setelah pihaknya memberikan arahan kepada pengelola objek wisata, terutama terkait potensi lonjakan wisatawan saat liburan akhir tahun.

“Kami sudah mengarahkan ini sejak sebelum kasus pohon tumbang di Monkey Forest, sebab Bali akan kedatangan lonjakan wisatawan saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata Tjok Pemayun.

Selain itu, ia menekankan pentingnya pengelola objek wisata menjaga kebersihan dan kenyamanan untuk wisatawan, serta mengantisipasi potensi kejadian yang tidak diinginkan.

“Para pengelola atau usaha pariwisata sampaikan saja ke wisatawan bahwa ini kondisinya berdasarkan BMKG, cuaca begini, misalkan hujan siapkan payung atau jas hujan,” tambahnya.

Terkait insiden pohon tumbang di Monkey Forest, Tjok Pemayun mengungkapkan bahwa dua wisatawan asing dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut, sementara satu korban lainnya kini sedang mendapat perawatan medis.

“Yang sakit sudah ditangani di klinik dan ditanggung semua oleh badan pengelola, asuransi juga sudah, yang penting tercakup dengan asuransi, pengobatannya juga ditanggung oleh badan pengelola,” ujar Tjok Pemayun.

(Sumber: Antara)

x|close