"Saya tadi lihat hampir satu bulan itu penangkapannya hampir 1 bulan juga itu pun setelah viral, nah ini dari catatan juga seharusnya itu bisa harus lebih cepat lagi ya. Saya berpikir sebagai anggota Polri dahulu kita fokus kejadian itu langsung ditangani tiga sampai seminggu itu bisa selesai itu," ungkapnya.
"Itu kasus nyata kelihatan dan terbuka tinggal gercepnya anggota itu nah ini. Jadi pertanyaan masyarakat juga korupsi juga gitu kepolisian terutama kalau Jakarta Timur. Jadi ya seperti itu seharusnya cepat geraknya sampai muncul di media itu no viral no justice, no viral, no attention, no justice," sambungnya.
Baca Juga: Polisi Sebut Bakal Cek Kejiwaan Pelaku Penganiayaan Pegawai Roti di Jaktim
Rikwanto menegaskan bahwa Polri harus bertindak adil dan tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum. Menurutnya, penegakan hukum harus berlaku sama untuk semua pihak.
"Polri dibayar negara dikasih kewenangan dikasih perlengkapan untuk penegakan hukum siapapun yang bermasalah dengan hukum tidak pilih-pilih kerjakan itu," ucapnya.
Lebih lanjut, Rikwanto juga menyinggung kondisi korban yang mengalami kerugian tambahan karena motornya hilang dan dijual.
"Kasihan korban ini apalagi sampai kehilangan motor ya sudah jatuh ketimpa tangga, ditipu pula. Barangkali Pak Kapolres berkenan untuk motor yang hilang ya supaya kembali lagi cari pelakunya atau bagaimana Pak Kapolres ya kasih tahu lagi anggotanya supaya lebih gigih lagi dalam menangani kasus-kasus yang dilaporkan," tutupnya.