Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah Tipis Atas Vietnam, Ini Kata Erick Thohir
"Satu lembaga mengharuskan Anda ke kanan sementara lembaga lain menuntut Anda ke kiri. Masalah ini cukup umum terjadi," ujar Cung, menjelaskan betapa perlunya reformasi ini untuk kelancaran investasi dan proyek infrastruktur.
Reformasi ini juga muncul di tengah kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi Vietnam, yang bergantung pada ekspor. Hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat, pasar ekspor terbesar Vietnam, menghadapi ketidakpastian menjelang masa jabatan kedua Donald Trump. Ancaman tarif tinggi dan surplus perdagangan besar Vietnam dengan AS menambah tekanan pada pemerintah Vietnam.
Hai Hong Nguyen, dosen senior di VinUniversity, mencatat bahwa meskipun Vietnam telah mencapai status negara berpenghasilan menengah ke bawah, kerangka institusionalnya masih dianggap sebagai penghambat untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.
"Berdasarkan semua indikasi, Vietnam seharusnya berkembang lebih cepat dan berada di tingkat perkembangan yang lebih tinggi," tambahnya.
Dimensi Politik dan Konsolidasi Kekuasaan
Reformasi ini juga mencerminkan konsolidasi kekuasaan politik. To Lam, yang naik menjadi Sekretaris Jenderal Partai setelah kematian Nguyen Phu Trong, terus memperkuat pengaruhnya. Sebelumnya, ia membangun reputasi sebagai pemimpin kampanye anti-korupsi besar-besaran yang dijuluki “tungku yang menyala-nyala.”