Ntvnews.id, Makassar - Peredaran uang palsu yang diproduksi di Kampus UIN Makassar ternyata sudah meluas di masyarakat. Hal ini terungkap melalui sebuah video yang beredar di media sosial, yang menunjukkan uang palsu dipakai untuk persembahan salah satu gereja di Toraja.
Uang tersebut bernilai 100 ribu rupiah, meskipun jumlah uang palsu yang beredar tidak dijelaskan. Warga diminta untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika mereka menemukan atau mencurigai adanya uang palsu di sekitar mereka.
Terungkapnya kasus uang palsu yang diproduksi di Perpustakaan Kampus II UIN Alauddin Makassar menarik perhatian publik, mengingat uang palsu tersebut sudah beredar dan digunakan di minimarket serta toko kelontong di Sulawesi Selatan.
Setelah kasus ini terbongkar, kasir minimarket di Makassar diminta untuk lebih berhati-hati. Kepala toko minimarket juga telah mengingatkan karyawan untuk lebih waspada.
Uang palsu Rp22 miliar yang diamankan Polda Metro Jaya.
Selain dilengkapi dengan alat pendeteksi uang palsu, sejak awal karyawan, khususnya kasir, diberikan pelatihan mengenai cara membedakan uang palsu. Dengan demikian, mereka tidak terlalu khawatir, apalagi dengan adanya dominasi transaksi non-tunai dan QRIS saat ini.
Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, Ricky Satria, menjelaskan ada beberapa cara untuk memeriksa keaslian uang, salah satunya dengan menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Berikut adalah cara membedakan uang asli dan palsu dengan meraba dan menerawangnya:
Uang asli memiliki tekstur yang lebih kasar dan tebal, terutama pada gambar utama, angka nominal, lambang negara, frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia", dan tulisan "Bank Indonesia". Sementara uang palsu biasanya tidak memiliki tekstur kasar, dan seluruh bagian cetakan terasa halus.
Uang asli memiliki tanda air berupa logo BI yang akan terlihat jelas jika diterawang di bawah cahaya. Di dalam tanda air tersebut terdapat ornamen seperti gambar pahlawan atau logo BI yang saling melengkapi. Uang palsu mungkin memiliki watermark, namun tanpa ornamen tersebut saat diterawang.