Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, pada Rabu, 25 Desember 2024 menyatakan bahwa investigasi terkait kecelakaan pesawat penumpang milik Azerbaijan Airlines (AZAL) di dekat Bandara Aktau akan ditangani oleh lembaga penegak hukum Kazakhstan. Penyelidikan ini akan dilakukan berdasarkan pasal terkait pelanggaran aturan keselamatan lalu lintas transportasi.
Insiden tersebut melibatkan pesawat Embraer 190 milik AZAL yang terbang dari Baku menuju Grozny, Rusia, dan jatuh di wilayah Aktau, Kazakhstan, dengan membawa 69 penumpang.
Baca juga: Profil Eko Aryanto, Hakim di Balik Vonis 6,5 Tahun Harvey Moeis
Menurut laporan awal dari AZAL, kecelakaan terjadi akibat tabrakan pesawat dengan sekawanan burung. Kanat Bozumbayev mengungkapkan bahwa insiden ini mengakibatkan 38 orang meninggal dunia.
"Penyelidikan penyebab kecelakaan udara ini akan dipimpin oleh lembaga penegak hukum Kazakhstan," ujar Bozumbayev dalam sebuah konferensi pers, Kamis, 26 Desember 2024.
Ia juga menambahkan bahwa proses ini dilakukan berdasarkan Pasal 344 Ayat 3, yang menyatakan: "Pelanggaran aturan keselamatan lalu lintas atau operasional transportasi kereta api, udara, laut, atau sungai yang menyebabkan kematian dua orang atau lebih karena kelalaian."
Selain itu, Bozumbayev menjelaskan bahwa para ahli forensik dan penerbangan sipil akan memeriksa puing-puing pesawat guna menyusun kronologi kejadian.