Selain itu, ia berharap para mantan anggota JI tetap patuh pada hukum dan turut serta menjaga suasana kondusif dalam masyarakat.
Densus 99 Satkornas Banser bersama GP Ansor sebagai badan otonom ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama siap melakukan upaya pendampingan seluruh anggota eks Islamiyah (JI) kembali di tengah-tengah masyarakat.
“Sesuai isi deklarasi mereka, kami harap eks anggota Jamaah Islamiyah tetap mematuhi aturan hukum yang berlaku di NKRI. Serta pemerintah perlu memerhatikan psikologi sosial yang merupakan aspek penting untuk dapat melebur dan membaur bersama seluruh elemen masyarakat dengan suasana yang kondusif dan harmonis,” urai Kadensus 99.
Momen ini sekaligus menandai adanya kolaborasi lintas pihak, yakni Pemerintah, BNPT, Densus 88 AT bagi perjalanan panjang radikalisme di Indonesia. Keberhasilan ini juga diharapkan menjadi awal yang sangat baik untuk melihat masa depan Indonesia, terutama generasi muda agar terbebas dari paparan paham radikalisme.
“Kami sangat bersyukur karena mereka telah kembali kepada jihad yang sesungguhnya, yakni dengan membela bangsa dan negara, dan bukan memusuhinya," imbuh Kadensus 99.
"Kami juga berharap dan menantikan kontribusi positif mereka dalam upaya kedepan bersama sama mendukung pembangunan untuk menuju Indonesia Emas, Indonesia yang lebih baik,” sambung dia.
Selain hadir dalam seremonial di Surakarta, sebanyak 6.800 peserta lainnya mengikuti secara daring melalui media Zoom. Tercatat ribuan anggota dan simpatisan organisasi bentukan Ustadz Abdullah Sungkar di Malaysia ini tersebar seantero Indonesia sejak pendiriannya pada 1 Januari 1993.