Pasca Tragedi Jeju Air, Pemeliharaan Pesawat Maskapai Berbiaya Rendah Jadi Sorotan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jan 2025, 11:54
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Tragedi Jeju Air. Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal. Arsip foto - Tragedi Jeju Air. Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal. (ANTARA/foto-Anadolu)

Ntvnews.id, Seoul - Kekhawatiran terkait dengan tantangan pemeliharaan yang dihadapi oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah (LCC) semakin mencuat setelah insiden Jeju Air, seperti yang diungkapkan oleh para analis industri pada Kamis, 2 Januari 2025.

Data yang tersedia menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada penyedia layanan pemeliharaan luar negeri untuk perbaikan penting, seperti perbaikan mesin pesawat.

Kecelakaan yang melibatkan kerusakan roda pendaratan pada pesawat Jeju Air B737-800 yang jatuh pada Minggu, 29 Desember 2024, memicu kekhawatiran bahwa maskapai tersebut mungkin lebih fokus pada aspek operasional pesawat dan mengabaikan waktu yang cukup untuk pemeliharaan, yang dapat berdampak pada keselamatan penerbangan.

Berdasarkan data dari Kementerian Transportasi, pengeluaran untuk pemeliharaan pesawat di luar negeri oleh maskapai domestik mencapai 1,99 triliun won (sekitar 1,35 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,9 triliun) pada 2023, yang meningkat sebesar 58,2 persen dibandingkan dengan 1,26 triliun won (sekitar Rp13,9 triliun) pada 2019.

Baca juga: Pilot Jeju Air Ternyata Mantan Perwira AU dengan Pengalaman Terbang 6.800 Jam

Kenaikan ini lebih terasa pada maskapai berbiaya rendah. Pengeluaran untuk pemeliharaan luar negeri oleh LCC mencapai 502,7 miliar won (sekitar Rp5,5 triliun) tahun lalu, mengalami kenaikan sebesar 63,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama.

Sebagian besar perbaikan yang dilakukan oleh LCC dilakukan di luar negeri, dengan persentase mencapai 71,1 persen pada tahun 2023.

Halaman

TERKINI

Mike Johnson Kembali Terpilih Sebagai Ketua DPR Amerika Serikat

Luar Negeri Minggu, 5 Jan 2025 | 07:45 WIB

Pilu, Sebuah Pasar Terbakar dan Tewaskan 8 Orang

Luar Negeri Minggu, 5 Jan 2025 | 07:30 WIB

Ngeri, Puluhan Orang Tewas dalam Insiden Kapal Terbalik

Viral Minggu, 5 Jan 2025 | 06:45 WIB

AS Wacanakan Kirim Senjata Seharga Ratusan Triliun ke Israel

Luar Negeri Minggu, 5 Jan 2025 | 06:30 WIB

Geger, Bus Angkut Turis Asing Tabrak Gerbang Tol

Luar Negeri Minggu, 5 Jan 2025 | 06:00 WIB

Trump Bakal Dijatuhkan Vonis Sebelum Pelantikan Jadi Presiden AS

Luar Negeri Minggu, 5 Jan 2025 | 05:45 WIB

Gerombolan Remaja Ditangkap Usai Bakar Mobil Polisi

Luar Negeri Minggu, 5 Jan 2025 | 05:30 WIB
Load More
x|close