Pasca Tragedi Jeju Air, Pemeliharaan Pesawat Maskapai Berbiaya Rendah Jadi Sorotan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Jan 2025, 11:54
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Tragedi Jeju Air. Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal. Arsip foto - Tragedi Jeju Air. Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal. (ANTARA/foto-Anadolu)

Di antara maskapai-maskapai yang beroperasi di Korea Selatan, hanya Korean Air dan Asiana Airlines yang memiliki fasilitas untuk melakukan perbaikan besar, termasuk perbaikan mesin, karena kedua maskapai ini memiliki hanggar serta kapasitas untuk pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul (MRO).

Karena LCC tidak memiliki kapasitas tersebut dan harus mengandalkan pihak ketiga untuk perbaikan besar, pilihan untuk layanan MRO domestik tetap terbatas, hanya Korean Air dan Korea Aviation Engineering & Maintenance Service yang menawarkan layanan tersebut.

CEO Jeju Air, Kim E-bae, mengakui kondisi ini dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini, mengungkapkan bahwa maskapai mereka melakukan sebagian perbaikan di dalam negeri, sedangkan sisanya dikirimkan ke penyedia layanan MRO di luar negeri.

Para ahli menyatakan bahwa penting untuk mengembangkan industri MRO domestik yang lebih kuat guna mendukung kemampuan pemeliharaan maskapai berbiaya rendah.

Pasar MRO global diperkirakan akan berkembang hingga mencapai 124,1 miliar dolar AS (sekitar Rp2.022 triliun) pada tahun 2034, namun perkembangan Korea Selatan dalam mengembangkan industri ini masih terbilang lambat.

Pada Agustus 2021, Kementerian Transportasi Korea Selatan mengumumkan rencana untuk meningkatkan daya saing industri MRO penerbangan domestik dengan tujuan meningkatkan pangsa pemeliharaan lokal menjadi 70 persen pada 2024.

Baca juga: 174 Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air Telah Diidentifikasi

Halaman
x|close