Ntvnews.id, Jakarta - Polri dinilai sibuk dengan aktivitas di luar tanggung jawabnya. Sehingga, abai terhadap perannya sendiri. Hal ini dinyatakan pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menyikapi peristiwa penolakan Polsek Cinangka dalam membantu bos rental mobil yang ditembak mati, saat hendak mengambil mobilnya yang dibawa kabur penyewa.
"Kepolisian lebih disibukkan dengan kegiatan yang bukan tupoksinya sehingga teledor bahkan abai (terhadap tanggung jawabnya)," ujar Bambang, Jumat, 3 Januari 2025.
Hal ini, lanjut Bambang, salah satunya terlihat dari sibuknya Polri mengurusi ketahanan pangan. Padahal, urusan tersebut merupakan tanggung jawab Kementerian Pertanian.
"Belum lagi penempatan perwira di luar struktur yang mengakibatkan personel juga tidak fokus membangun kepolisian yang profesional melainkan mengejar jabatan di luar struktur yang tidak ada kaitannya dengan tupoksi bahkan memunculkan konflik kepentingan," paparnya.
Bambang juga menyalahkan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri, yang bertanggung jawab atas keamanan di kawasan rest area tol Tangerang-Merak, lokasi penembakan korban Ilyas Abdurrahman (48).
"Di sisi lain sebagai pembina keamanan industri yang merupakan ranah Baharkam yakni Korbinmas dan Korshabara, kepolisian abai melakukan pembinaan pengamanan industri dalam hal ini rest area, maupun tol, sehingga membuka peluang kejahatan di area tersebut," papar dia.
Polri, kata Bambang harus fokus pada tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Kepolisian juga diharapkan meningkatkan responsibilitas dalam pelayanan, pengayoman dan perlindungan publik.