Pemerintah China Janji Transparansi Terkait soal Data Penyakit Infeksi Saluran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jan 2025, 11:18
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (7/1/2025). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (7/1/2025). (ANTARA (Desca Lidya Natalia))

Juru bicara WHO menyatakan bahwa data dari pemerintah China menunjukkan adanya "peningkatan infeksi pernapasan akut baru-baru ini", tetapi tingkat dan intensitas infeksi pernapasan di China tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya menyampaikan bahwa Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini ramai diperbincangkan media, sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak lama dan bukan penyakit yang mematikan. Meski begitu, masyarakat tetap disarankan untuk melakukan pencegahan, seperti cukup istirahat.

Budi menegaskan bahwa HMPV adalah virus lama yang pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dan telah tersebar di seluruh dunia sejak saat itu, tanpa menyebabkan kejadian besar akibat virus ini.

Budi juga membantah laporan tentang peningkatan kasus HMPV di China. Virus yang saat ini berkembang di China, menurut Budi, bukanlah HMPV, melainkan H1N1 atau virus influenza biasa. HMPV sendiri berada di peringkat ketiga dalam prevalensinya di China.

Baca juga: Ini Deretan Makanan Bergizi untuk Cegah Tertular Virus HMPV

Budi mengingatkan bahwa siapa saja bisa terjangkit flu, namun jika sistem kekebalan tubuh kuat, virus tersebut dapat diatasi oleh tubuh. Ia juga menyarankan untuk menjaga sistem imun dengan cukup tidur, olahraga, serta beristirahat jika mengalami gejala batuk dan pilek.

HMPV memiliki periode inkubasi antara tiga hingga enam hari, dan dapat menyebabkan gejala seperti pilek, batuk, demam, kesulitan bernapas, serta masalah pernapasan lainnya. Penanganan HMPV biasanya hanya difokuskan pada penyembuhan gejala, karena tidak ada obat khusus untuk infeksi ini.

Halaman
x|close